Selasa, 05 April 2022

EPISTEMOLOGY

EPISTEMOLOGY

Pengertian Epistemology

Epistemology terambil dari kata: episteme = pengetahuan, dan logos = ilmu (Yunani Kuno). Bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan. Cabang filsafat yang mempelajari asal mula (sumber), struktur, metode & validitas (sahnya) pengetahuan.

Bagian dari bahasan filsafat yang membahas dasar-dasar & batas-batas pengetahuan (KBBI).

Epistemology is the name philosopher give to the study of knowledge and of how knowledge is gained (Epistemologi adalah nama yang diberikan filsuf untuk studi pengetahuan dan bagaimana pengetahuan diperoleh) [van Cleve Morris]. Teori pengetahuan, yang membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan.

Ilmu yang mempelajari tentang asal, susunan, metoda dan absahnya pengetahuan atau ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar.

Nurani Soyomukti (1979): “epistemologi adalah cabang filsafat yang memberikan fokus perhatian pada sifat dan ruang lingkup ilmu pengetahuan, yang terdiri dari pertanyaan apakah pengetahuan itu? bagaimanakah pengetahuan itu diperoleh? dan bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui?”

Imam Khanafie Al-Jauharie (1975): “epistemologi yaitu sebuah teori untuk menjawab dari mana asal atau sumber sesuatu itu, dan bagaimana cara mendapatkan atau memperoleh sesuatu yang dimaksud. Selain itu, epistemologi juga untuk menjawab sifat, karakteristik dan ciri-ciri tertentu dari segala sesuatu yang sedang diselediki”.

Amsal Bakhtiar (1960): “epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki”.

D.W. Hamlyn (Mujamil Qomar, 1965):  “epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian-pengandaiannya serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan”.

Jadi, epistemologi (teori pengetahuan) berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode.


Perkembangan Epistemologi

Pada awalnya, pembahasan dalam epistemologi lebih fokus pada sumber pengetahuan (the origin of knowledge) dan teori tentang kebenaran pengetahuan (the theory of truth). Pembahasan yang pertama berkaitan dengan pertanyaan apakah pengetahuan itu bersumber pada akal pikiran semata (‘aqliyyah), pengalaman indera (tajribiyyah), kritik (naqdiyyah) atau intuisi (hadasiyyah). Sementara, pembahasan yang kedua fokus pada pertanyaan apakah “kebenaran” pengetahuan itu dapat digambarkan dengan pola korespondensi, koherensi atau praktis-pragmatis. 

Selanjutnya, pembahasan dalam epistemology mengalami perkembangan, yakni fokus pada:

sumber pengetahuan, 

proses & metode untuk memperoleh pengetauan, 

cara untuk membuktikan kebenaran pengetahuan, dan 

tingkat-tingkat kebenaran pengetahuan.


Istilah Lain Epistemologi

Kriteriologi :Menetapkan benar/tidaknya pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran

Kritika Pengetahuan : Tinjauan secara mendalam untuk menentukan benar/tidaknya pengetahuan manusia

Gnoseologia : Gnosis (pengetahuan), logos (ilmu). Usaha memperoleh hakikat pengetahuan yang bersifat ke-Ilahi-an

Logika Material : Usaha menetapkan kebenaran suatu isi pemikiran


Sumber Pengetahuan

Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM), Descartes (1596-1650), Spionoza (1632-1672), Leibniz (1646-1716), Wolf (1679-1754) 

Nalar  Pengetahuan bersumber dari akal Rationalism

Pengalaman Sumber pengetahuan dari pengalaman (empiris) Empiricism 

Otoritas Pengetahuan bersumber dari otoritas/wibawa Authority 

IntuisiKemampuan dalam proses kejiwaan Sulit dibuktikan secara empiris & rasional

Wahyu Firman Tuhan kepada Nabi & Rasulnya Keyakinan/Iman


Aliran-aliran

1. Klasik “Realism Idealism

2. Modern : Empiricism Rationalism Criticism Positivism

3. Post-Modersn: Existentialism Pragmatism Pragmatism Rorty Deconstructionism 

Aliran-aliran Epistemology

Rationalism

Empiricism 

Intuitionism 


Cara Memperoleh Pengetahuan

Rationalism

Sumber pengetahuan menurut rasionalisme adalah akal. Akal memperoleh bahan melalui Indra, kemudian diolah oleh akal sehingga menjadi pengetahuan. Rasionalisme mendasarkan pada metode deduksi, yaitu cara memperoleh kepastian melalui langkah-langkah metodis yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat umum untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus.


Intuitionism

Intuitionism adalah suatu aliran atau paham yang menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi termasuk salah satu kegiatan berpikir yang tidak didasarkan pada penalaran. Jadi Intuisi adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berpikir tertentu dan sering bercampur aduk dengan perasaan. 


Empiricism

Berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh melalui indera. Indra memperoleh kesan-kesan nyata. Kemudian, kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia sehingga menjadi pengalaman. Pengetahuam yang berupa pengalaman terdiri atas penyusunan dan pengaturan kesan-kesan yang bermacam-macam. Dari segi hakikat pengetahuan empirisme berpendirian bahwa pengetahuan berupa pengalaman (Sudaryanto, 2013:39).


Jenis Tingkat Kebenaran

1. Kebenaran inderawi  tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia. 

2. Kebenaran ilmiah (sains)  pengalaman yang didasarkan pada indarawi, diolah dengan rasio. 

3. Kebenaran filosofis  didasarkan pada rasio dan pikiran murni dengan renungan yang mendalam. 

4. Kebenaran religius, ilahiah (mistik)  kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan dan dihayati dengan integritas iman dan kepercayaan.


Ukuran Kebenaran

a. Teori Koherensi 

Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan‐pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. 

Contoh: “Semua makhluk pasti mati” 

“Manusia adalah makhluk”

“Manusia pasti mati”

b. Teori Korespondensi 

Suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Contoh: “Ibu Kota RI adalah Jakarta 

“Malang salah satu kota di JT” 

c. Teori Pragmatis 

Kebenaran diukur dengan kriteria apakah pernyataan atau konsekuensi tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

d. Teori Ilahiah

Sesuatu dianggap benar bila sesuai dan koheren dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak.


Arti Kebenaran

  • Teori Idealisme (Plato)  Kebenaran berpusat pada “idea”. 
  • Teori Rasionalisme (Descartes)  Kebenaran berpusat pada rasio dan kesadaran. 
  • Teori Imanuel Kant  Kebenaran berpusat pada rasio murni. 
  • Teori Koherensi  Kebenaran suatu intersubjektif, ada nilai disepakati bersama antara subjek dengan subjek lain. 
  • Teori Korespondensi  kebenaran sesuai dengan hukum alam. 
  • Teori Pragmatisme  Kebenaran adalah sesuatu yang bermanfaat/berguna. 
  • Teori Esensialisme  Kebenaran sesuatu hal yang abstrak dan bermakna sebagai sesuatu yang esensial.
  • Teori Metafisiontology  Kebenaran adalah suatu hal yang ontologis. Kebenaran ada di dunia metafisis bukan didunia empiris.
  • Teori Fenomenologi (Husserl)  Kebenaran adalah sesuatu yang tetap dan abstrak berada di balik fenomena/gejala.
  • Teori Konstruktivisme  Kebenaran adalah suatu hasil konstruksi pikiran manusia yang bebas dan selalu berubah.
  • Teori Post Modernisme  Kebenaran bukan sesuatu yang tetap, selalu berubah, dan akal manusia menciptakan secara bebas dan tidak pernah sama dengan yang lalu.
  • Teori Progresivisme  Kebenaran tidak pernah statik, tapi selalu berubah ke depan.
  • Teori Kritik  Kebenaran merupakan hasil pemikiran manusia yang terbuka dan kritis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASRTA INDONESIA

TINDAK TUTUR ILOKUSI ARSETIF PE GASUH TERHADAP ADIK-ADIK DALAM PEMBELAJARAN DI GUBUK BACA LERENG BUSU Mohamad Ainul Yakin Program Studi ...