Jumat, 01 Juli 2022

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASRTA INDONESIA

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


TINDAK TUTUR ILOKUSI ARSETIF PE GASUH TERHADAP ADIK-ADIK DALAM PEMBELAJARAN DI GUBUK BACA LERENG BUSU

Mohamad Ainul Yakin

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo Malang, Indonesia

Surel Email: mainulyakin2004@gamil.com, Phone Number : 088805464536

Article History:

Received: 21 juni 2022

Revised: 24 juni 2022

Accepted 1 juli 2022

Published: 1 juli 2022

 

 

Keywords:

Indonesian; Illocutionary; Learning; speech acts;

 

Kata Kunci:

Bahasa Indonesia; Ilokusi; Pembelajaran; Tindak tutur

 

 

______________________

How to cite:

....................

 

 

 

This is an open access article under the CC-BY-NC-ND license


Abstract: The purpose of this study is to describe the forms and functions of illocutionary speech acts that bind teachers or caregivers of reading huts to their younger siblings in learning. This research uses a qualitative descriptive approach. This data is taken in the form of a conversation between the caregiver and the children of the reading hut. Data collection techniques using observation techniques and field notes. Analysis using pragmatics is presented in the form of conversation snippets containing illocutionary speech acts. The illocutionary speech act that binds the caregivers and children of the bac hut is a directive illocutionary act.

 

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dan fngsi tindak tutur ilokusi yang mengikat pengajar atau pengasuh gubuk baca terhadap adek-adek di dalam pembelajaran. Peneltian ini menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif. Daa ini di ambil berupa ercakapan antara pengasuh dan adik-adik gubuk baca. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan catatan lapangan. Analisis menggunakn pragmatic disajikan dalam bentuk cuplikan percakapan yang mengandung tindak tutur ilokusi. Tindak tutur ilokusi yang mengikat padapengasuh dan adik-adik gubuk bac adalah ilokusi direktif.

 


A. Pendahuluan

Ketika seseorang berbcara, dia tidak hanya mengucapkan saja tetapi dia juga akan melakukan tindakan dengan ujarnya tersebut. Pandangan ini di sebut dengan Speech Act (tindak tutur). Tindak tutur di antarnya memiliki 3 jenis di antarana, tindak tutur ilokusi, lokusi dan perlokusi. Ketika seorang berujar atau meneluarkan ujuaran, dia memiliki maksud tertentu yang berdmpak padalawan tuturnya. Tindak tutur yang mengakibatkan reaksi lawan tuturnya merupakan tindak tutur ilokusi disebut sebagai the act of doing something (Saifudin, 2019). Proses pembelajaran di kelas merupakan interaksi dalam bentuk berbicara antara guru dan peserta didik. Interaksi tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran pragmatik. Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang makna yang berhubungan dengan situasi ujar. Tindak tutur merupakan produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan satuan terkecil dari komunikasi linguistik yang dapat berwujud pernyataan, perintah, keinginan, dan permintaan. Tindak tutur yang dihasilkan saat pembelajaran mengakibatkan suasana belajar menjadi hangat. Kondisi komunikasi guru dan peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang mengakibatkan variasi tindak tutur. Dampak terakhir tercermin dari hasil pembelajaran (Rahmayani et al., 2021) .

 

 

B. Metode

Metode ini menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif, karena penelitian ingin mengambarkan dan menginterpretasikan objek enilitian berupa tindak tutur ilokusi. Subjek penilitian adalah Pengasuh gubuk baca dan adik-adik gubuk baca di tempat belajar (Les) Gubuk Baca Lereng Busu Malang. Data hasil peneitian berbentuk penjelasan atau deskripsi. Teknik engumpulan dilaukan dengan observasi, rekaman dan wawancara. Maksud dari observasi adalah penulis ikut terlibat langsung dengan kegiatan di gbuk baca dengan ikut kegiatan belajar mengajar. Analisis data enggunakan interaktif yang diperoleh dengan rekamanyang berisi ujuran-ujaran dengan urutan langkah mengumpulkan mereduksi menganalisis menafsirka dan menyusun dara hasil penilitian berupa tindak tutur pengasuh dan adik-adik gubuk baca Lereng Busu.

 

 

C. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini berhasil mengumpulkan data beruapa video tindak tutur pengasuh gubuk baca terhaadp adik-adik gubuk baca lereng busu dalam pembelajarn di gbuk baca. Selanjutnya ditranskripkan dalam bentuk data waca, lalu dianalisis untuk mengetahui bentuk dan fngsi tindak tutur ilokusi yang igunakan. Terdapat 4 bentuk tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam penelitian ini. Bentuk tindak tutur tersebut yaitu asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif kemudian dinyatakan dalam berbagai kalimat seperti pernyataan, saran, membanggakan, mengeluh, menuntut, melapor, memesan, memerintah, meminta, menasihati, meminta maaf, mengucapkan terima kasih, memuji, berjanji, mengesahkan dan lain sebagainya. Hasil analisis diuraikan sebagai berikut

 

Tabel 1. Hasil analisis 24 bentuk tidak tutu ilokusi.

 

Bentuk Ilokusi

Bentuk Kalimat

Penjelasan

Tindak tutur asertif

Kalimat pernyataan Tuturan 1

Pengasuh : Pengasuh gubuk baru saja mendapatkan surat undangan untuk ikut jamhore gubuk yang ke yang akan dilaksanakan di bulan Desember 2022

 

Anak 1: Jamhore Gubuk?

Anak 2: dengar gak kalau kakak ngomong ??

Tuturan (1) berisi informasi yang penuturnya terikat oleh kebenaran isi tuturan tersebut. Penutur yaitu oengasuh gubuk baca bertanggung jawab dengan tuutran yang di uccapkan itu memang fakta dan dapat dibuktikan bahwa pengasuh Gubuk baca mendapat undangan untuk ikut serta kegiattaan jamhore gubuk 3

 

Kalimat yang berupa saran Tuturan 2

Pengasuh: Menurut Kakak, kalian bis mengambil tema tentang budaya agar pas dengan gerak apa yang dilakuakn di Republik Gubuk salah satunya syiar Budaya Topeng Jabung.

A1, A2, A3: Siapp Kak!

Pengasuh: Lalu kalian bisa memasukan foto-foto yang pernah kalian ambil saaat latihan tari topeng di Gubuk Baca Lereng Busu, bisa dengan Pak Dhe Abith atau Mas Majid.

A1, A2, A3: Oh iya ..iya... Kak. Siap!

Tururtan 2 berisi nformasi dari pengasuh gubuk baca yang mengandung saran agar adik-adik gubuk baca mencari topic tetang budaya topeng jabung, bahkan kata pengasuh juga memasukan gambar saat latihan dengan pak dhe abtih atau Mas Majid, untuk mencangkup program Republik Gubuk di divisi Budaya

 

Kalimat membanggakan Tuturan 3

Pengasuh: Kakak sangat bangga pada kalian, karena kalian sangat antuiaas mengikuti Latihan Topeng Jabung

A1, A2, A3: Iya Lahh emang itu kesukaan kami

Tuturan 3 merupakan tindak tutur asertif yang mengandung perasaan bangga dari peasuh gubuk baca ke adik-adik edngn menyampaikan bahwa latihan sangat semangat dan antusias pada latihan tari topeng.

 

Kalimat mengeluh Tuturan 4 Pengasuh: makanya kalau kakak ngasih contoh kamu jangan bercanda saja

A4: iyaa kak..

Pengasuh: ya udah kita ulangi lagi ya

Tuturan 4 merupakan tindak tutur arsetif mengeluh. Pengasuh agak sedikit mengeluh lantaran ada anak yang tidak memperhatikan saat memberikan contoh gerakan tari topeng saat latihan. Sehigga kakak pengasuh mengulang untuk mejelaskan materi yang di sampaikan sebelumnya

 

 

 

 

D. Kesimpulan

Hasil penelitian membuktikan bahwa temuan penelitian memiliki perasamaan dengan teori reevan mengenai tindak tutur semua tindak tutur ilokus (arssetif) ditemukan pada tindak tutu rpengasuh dan adik-adik gubuk baca lereng busu saat berada dikelas maupaun di kelas tari. Penasuh yang banyak berperan dalam tuturan dalam aktivitas di gubuk baca ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan bahwa tindak tutur ilokusi dalam pembelajaran didonimasi oleh tindak tutur Pengasuh kepada adik-adik Gubuk Baca Lereng Busu.

Tindak tutur ilokusi (arsetif) hasil penilitan menunukan bahwa tuturan 1 sampai 4 meurpakan tindak tutur arsetif yang dilakukan pengasuh dan adik-adik gubuk baca. Adik-adik gubuk baca hanya menyimk dan memahami maksud adari tutuan pengasuh yang menyatakan kebenaran atau fkata (Salma, 2022)

 

Selain lima jenis ilokusi yang ditemukan, penelitian ini juga menemukan seluruh fungsi ilokusi. Fungsi-fungsi ilokusi dapat diklasifikasi menjadi empat yaitu, kompetitif/ bersaing yang berfungsi untuk meminta, memerintah, menuntut, dan mengemis. Kedua, fungsi menyenangkan untuk mengucapkan terima kasih, mengajak, dan mengucapkan selamat. Ketiga, fungsi bekerja sama untuk mengumumkan, melaporkan, dan menyatakan. Keempat, fungsi bertentangan untuk menuduh, memarahi, mengancam dan sebagainya. Sesuai dengan tujuan sosial berupa pemeliharaan perilaku yang sopan dan terhormat (Rahmayani et al., 2021), berikut penjelasanya:

 

Tabel 02. Tujuan Sosial Lima Jenis Ilokasi Berupa Pemeliharaan Perilaku Yang Sopan Dan Terhormat

Fungsi Ilokusi

Tuturan

Penjelasan

Kompetitif

Berfungsi meminta

Pengasuh: makanya kalau kakak ngasih contoh kamu jangan bercanda saja

A4: iyaa kak..

Pengasuh: ya udah kita ulangi lagi ya

Tuturan (1) bermakna agar adik-adik gubuk baca untuk menyimak pada saat pengasuh gubuk baca menjelaskan materi pembeajaran

 

Berfungsi mengucapkan terimakasih

Pengasuh : Selamat ya arin, kamu terpih menjadi ketua di Gubuk Baca Lereng Busu

Arin : Terima kasih Kak

 

Tururtan 2 bermakna sesuai fungsi iloksi mengucapkan bentuk terima kasih kepada Arin sebagai ketua Gubuk Bca Lereng Busu

 

Fungsi memarahi

Pengasuh: maaf ya ini sudah 1 bulan kalian masih beum selesai juga

A1, A2, A3: maaf kak

Tuturan 3 bermakna memerahi ke adik-adik gubuk baca yang tidak menyelesaikan tugas di gubuk.

 

Berfungsi menyampaikan pernyataan

Pengasuh : Pengasuh gubuk baru saja mendapatkan surat undangan untuk ikut jamhore gubuk yang ke yang akan dilaksanakan di bulan Desember 2022

 

Anak 1: Jamhore Gubuk?

Anak 2: dengar gak kalau kakak ngomong ??

Tuturan 4 bermakna mengmumkan informasi penting tana menghiraukan kondisi adik-adik gubuk baca menyukai atau tidak menyukai informasi tersebut, agar adik-adik mengikuti kegiatan jamhore teresbut.

 

 

 

Penilitian tutuan pengasuh terhadap adik-adik di gbuk baca membuktikan fungsi tuturan, misalnya untuk bertanya, untuk menjelaskan, dan sebagainya. Sejalan dengan teori fungsi tindak tutur guru dan peserta didik terkait dengan dinamika proses belajar yang dilaksanakan. Tindak tutur guru terhadap peserta didik bermuatan implikatur percakapan ( IP). Permasalahan yang muncul dideskripsikan melalui hasil pertemuan saat pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah si penutur dan petutur di dalam kelas. Tindak tutur guru terhadap peserta didik terjadi beberapa kali pertemuan dalam konteks yang sama secara berkelanjutan karena materi pembelajaran sama yaitu materi Teks Ceramah/ Pidato. Kondisi ini menjelaskan bahwa analisis pragmatik perlu dilakukan untuk memperoleh pemecahan masalah makna pada tuturan (T) yang bermuatan implikatur percakapan (IP). Satuan pragmatis suatu IP akan dapat dideskripsikan melalui proses pemecahan masalah atas masalah yang dihadapi antara penutur (n) dan tatkala petutur (t) penutur (n) mengucapkan tuturan (T) sehingga pada gilirannya dapat ditarik implikasi pragmatis yang menjadi IP dari suatu T (Maria & Wiryotinoyo, 2019).

 

PENUTUP

Terdapat semua fungsi tindak tutur ilokusi dalam interaksi guru dan peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia di madrasah aliyah yang meliputi fungsi kompetitif, menyenangkan/ convival, bekerja sama, dan bertentangan. Fungsi tindak tutur ilokusi yang mengikat dalam interaksi guru dan peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia di madrasah aliyah yaitu tindak tutur ilokusi direktif. Sebanyak 24 tindak tutur ilokusi direktif pada guru dan 15 tindak tutur ilokusi direktif pada peserta didik serta didominasi dengan kalimat perintah. Disarankan kepada pemakai bahasa Indonesia untuk lebih mengenal, memahami, dan memakai tindak tutur ilokusi saat berkomunikasi, terutama tindak tutur ilokusi direktif. Hal ini mengingat banyaknya fungsi dari tindak tutur ilokusi direktif terutama kalimat langsung, sehingga mudah dipahami maksudnya oleh lawan tutur. Fungsi tindak tutur ilokusi direktif mengutamakan prinsip kesopanan dalam komunikasi, sehingga diharapkan para peminat pragmatik agar mampu menggali keragaman tindak tutur ilokusi direktif dalam berbagai konteks melalui penelitian lanjutan

 

Daftar Pustaka

Amal, D. Y., Aliyah, M., Sampit, N., Arsyad, J. H. M., Mentawa, N., & Hulu, B. (2022). Tindak Tutur Direktif Di Madrasah Aliyah Negeri Sampit ( Directives Speech Acts In Madrasah Aliyah Sampit ). Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 12(1), 94–110. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/jbsp.v12i1.13048

Fitriana, A. R. N., Rakhmawati, A., & Waluyo, B. (2020). Analisis Tindak Tutur Guru Dan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Menengah Atas. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(1), 74. https://doi.org/10.20961/basastra.v8i1.41939

Nugraha, A. A. (2017). Jenis Tindak Tutur dan Implikatur Percakapan dalam Iklan Layanan Masyarakat BKKBN Pada Media Elektronik Periode Tahun 2010-2016.

Oktavia, W, Manaf, N. (2002). Strategi Bertutur dalam Tindak Tutur Ekspresif Siswa pada Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Basicedu. (n.d.). Retrieved June 5, 2022, DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2783

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASRTA INDONESIA

TINDAK TUTUR ILOKUSI ARSETIF PE GASUH TERHADAP ADIK-ADIK DALAM PEMBELAJARAN DI GUBUK BACA LERENG BUSU Mohamad Ainul Yakin Program Studi ...